Sepak Bola Internasional – Hojlund striker utama Setan merah merasa kesulitan cetak gol di Manchester United di musim 2024/2025. Sejauh ini, performa sang penyerang muda masih jauh dari yang di harapkan. Salah satu alasan utama yang di duga menjadi penghambat adalah minimnya asupan umpan berkualitas dari lini tengah ke lini depan. Situasi ini mendapat perhatian khusus dari mantan striker MU, Dimitar Berbatov, yang berpendapat bahwa sulitnya Hojlund mencetak gol bukan semata-mata di sebabkan oleh kemampuannya, tetapi juga oleh kurangnya dukungan dari rekan satu timnya.
Baca Juga : Cole Palmer Harus Atasi Frustasi Untuk Jadi Pemain Kelas Dunia
Hojlund Kesulitan Cetak Gol di Musim Ini
Sejak bergabung dengan Manchester United, Hojlund di anggap sebagai salah satu penyerang muda berbakat. Namun, statistiknya musim ini menunjukkan bahwa ia masih berjuang untuk menyesuaikan diri di tim. Dalam sepuluh penampilannya untuk Setan Merah musim ini, Hojlund hanya berhasil mencetak dua gol. Angka ini tergolong rendah bagi seorang penyerang yang menjadi ujung tombak utama. Situasi ini membuat banyak pihak mulai meragukan kemampuannya sebagai finisher.
Namun, Berbatov, yang merupakan salah satu penyerang terbaik dalam sejarah MU, mengungkapkan bahwa masalah ini tidak sepenuhnya di sebabkan oleh Hojlund. Menurut Berbatov, Hojlund telah berusaha keras dan melakukan apa yang bisa di lakukan dalam keterbatasan peran yang di berikan kepadanya. Kurangnya support bola dari para gelandang dan pemain sayap MU menyebabkan sang striker tidak mendapatkan kesempatan untuk mencetak gol.
Berbatov: Seorang Striker Butuh Dukungan Umpan yang Bagus
Dalam wawancara terbarunya, Berbatov memberikan analisis tentang peran seorang striker yang sangat bergantung pada aliran bola dari lini tengah. Ia menekankan bahwa striker, sebaik apapun, akan kesulitan mencetak gol jika tidak mendapatkan umpan-umpan yang tepat dari rekan-rekan setimnya.
“Kita tidak boleh lupa bahwa untuk mencetak gol, striker membutuhkan asupan bola dari gelandang-gelandang di belakang mereka,” ujar Berbatov. “Hojlund sudah bekerja keras dan membantu tim, tetapi kurangnya umpan-umpan yang akurat membuatnya sering kali berada di posisi yang tidak ideal.”
Situasi ini juga di perburuk dengan kecenderungan Hojlund untuk bermain lebih ke belakang demi membantu alur serangan tim. Hal ini menyebabkan dirinya sering kehilangan posisi strategis sebagai finishing. Menurut Berbatov, peran ini memerlukan penyesuaian dalam pola permainan MU agar Hojlund bisa berada di area yang menguntungkan untuk mencetak gol.
Hojlund Kesulitan Cetak Gol Tanggung Jawab Bersama
Berbatov juga menekankan pentingnya peran para gelandang dan pemain sayap untuk meningkatkan asupan bola kepada Hojlund. Saat lini tengah tidak memberikan umpan-umpan yang memadai, striker seperti Hojlund yang berada di depan akan kesulitan. Ia menyarankan agar para pemain sayap dan gelandang lebih aktif dalam menciptakan peluang.
“Ketika para gelandang dan pemain sayap tidak bermain dengan baik, maka yang paling merasakan dampaknya adalah striker. Jika bola tidak mengalir dengan baik ke depan, maka Hojlund akan semakin sulit mencetak gol. Penting bagi rekan-rekannya untuk mendukung dia agar mampu mencetak gol secara konsisten,” lanjut Berbatov.
Berbatov juga mengingatkan bahwa, sebagai ujung tombak, seorang striker akan menjadi pusat perhatian setiap kali tim gagal mencetak gol. Oleh karena itu, ia menyarankan agar para pemain lain di MU juga ikut bertanggung jawab untuk menciptakan aliran bola yang lebih baik, agar peluang gol bagi Hojlund dapat tercipta.
Harapan Hojlund untuk Menambah Gol
Terlepas dari tantangan yang di hadapinya, Hojlund tetap optimis bisa meningkatkan catatan golnya di pertandingan-pertandingan mendatang. Pekan ini, MU dijadwalkan untuk bertanding melawan PAOK dalam lanjutan Liga Europa. Ini adalah peluang bagi Hojlund untuk menambah pundi-pundi golnya dan memperbaiki catatannya di musim ini. Dengan dukungan yang tepat dari para pemain tengah, Hojlund berpeluang besar untuk menunjukkan kualitasnya dan membuktikan diri sebagai striker.
Apa yang Perlu Diperbaiki?
Satu hal yang menjadi sorotan utama adalah permainan kolektif Manchester United yang masih belum maksimal dalam memberikan umpan-umpan matang. Tim ini perlu strategi yang efisien dalam membangun serangan dari belakang dan memastikan bola sampai ke striker dengan lebih baik. Selain itu, pelatih MU di harapkan mampu mengarahkan para gelandang dan pemain sayap untuk bekerja lebih efektif dalam memberikan umpan.
Banyak pengamat berpendapat bahwa perbaikan dalam pola serangan MU tidak hanya membantu Hojlund, tetapi juga akan meningkatkan performa keseluruhan tim. Menempatkan Hojlund di posisi terbaiknya di depan gawang lawan akan meningkatkan kemungkinan gol. Dengan strategi yang lebih fokus pada penyerang, MU bisa kembali menemukan ritme permainan mereka dan menjadi tim yang lebih tangguh di semua kompetisi.
Sumber : BolaNet