Sepak Bola Internasional – Fans AC Milan murka ketika tim kesayangan mereka mengalami hasil buruk usai kalah 1-2 dari Bologna dalam laga tunda Serie A 2024/2025, Jumat (28/2/2025) dini hari WIB. Para fans kecewa dengan performa tim yang buruk serta kepemilikan klub yang tidak berbenah.
Kemarahan Fans AC Milan Memuncak
Pertandingan yang digelar di markas Bologna ini sebenarnya sempat memberikan harapan bagi Milan setelah Rafael Leao mencetak gol pembuka. Namun, Bologna mampu membalikkan keadaan melalui gol Santiago Castro dan Dan Ndoye, membuat Rossoneri harus pulang dengan tangan hampa.
Baca Juga : Liverpool Siapkan Pengganti Nunez, Incar Bintang Muda Kolombia
Kemarahan suporter terlihat jelas di tribun stadion. Dilansir dari Football Italia, sebuah spanduk bertuliskan “Only for the shirt” (Hanya untuk seragam) terpampang di antara para fans Milan. Pesan ini menegaskan bahwa mereka hanya mendukung identitas klub, bukan para pemain atau manajemen yang dianggap gagal membawa tim ke jalur kemenangan.
Tak hanya itu, Curva Sud—kelompok suporter garis keras Milan—juga terus melontarkan nyanyian protes sepanjang laga. Mereka mempertanyakan semangat juang para pemain dan menuntut perbaikan segera dalam skuad.
Tuntutan Fans AC Milan: Perubahan di Semua Lini
Kemarahan fans tidak hanya ditujukan kepada para pemain, tetapi juga kepada pemilik klub, Gerry Cardinale. Suporter secara terbuka menyerukan agar Cardinale menjual klub dan meninggalkan AC Milan, karena dianggap tidak mampu membawa tim kembali ke masa kejayaan.
Frustrasi ini bukan hal baru. Sejak awal musim, Milan terus menunjukkan inkonsistensi di lapangan. Banyak keputusan manajemen yang dinilai tidak tepat, mulai dari kebijakan transfer hingga pemilihan pelatih. Kekalahan dari Bologna hanya memperburuk situasi dan mempertegas kekecewaan yang telah lama dirasakan para fans.
Saat ini, Milan tertahan di peringkat delapan klasemen Serie A dengan koleksi 41 poin. Posisi ini jauh dari harapan mereka untuk bisa bersaing di zona Liga Champions.
Dari Amarah ke Keputusasaan
Setelah pertandingan, suasana di tribun berubah. Jika sebelumnya para suporter lantang menyuarakan protes, kini mereka hanya bisa terdiam. Keheningan ini mencerminkan betapa dalamnya rasa kecewa mereka terhadap tim kesayangan.
Menurut laporan La Gazzetta dello Sport, ekspresi pasrah mulai terlihat di wajah para suporter. Mereka tampaknya mulai kehilangan kepercayaan bahwa Milan bisa finis di empat besar musim ini.
Dengan situasi yang semakin sulit, harapan untuk kembali ke Liga Champions pun kian menipis. Kini, keputusan ada di tangan manajemen dan para pemain. Akankah mereka mampu bangkit dan mengembalikan kepercayaan para fans? Atau justru Milan akan semakin terpuruk dalam keterpurukan yang berkepanjangan?
Sumber : BolaNet